STIS – atau dengan nama lain Sekolah Tinggi Ilmu Statistik merupakan Sekolah Tinggi Kedinasan yang berada di bawah naungan BPS atau Badan Pusat Statistik. Sekolah ini bertujuan untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan di bidang statistika dan komputasi statistik. Berikut adalah beberapa alasan kenapa harus memilih STIS :
- Biaya Kuliah Gratis dan mendapatkan uang saku
Untuk kalian yang bisa lolos dan berkuliah di STIS nantinya kalian akan mendapatkan pembebasan biaya kuliah baik itu UKT dan biaya ulangan persemesternya. Terlebih nanti kalian akan mendapatkan tunjangan ikatan dinas tiap bulannya kurang lebih sebanyak Rp. 1.000.000/ bulan.
- STIS merupakan sekolah tinggi kedinasan yang berada dibawah Badan Pusat Statistik
Perlu diketahui untuk lulusan dari STIS sebagian besar nantinya akan bekerja di Badan Pusat Statistik. Tentunya bisa bekerja di Badan Pusat Statistik merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Terlebih kamu secara otomatis akan menjadi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) golongan III a sebelum nantinya ditempatkan di seluruh kantor cabang BPS (Badab Pusat Statistik) diseluruh Indonesia.
- Beasiswa Untuk S2 maupun S3 di dalam Negeri ataupun Luar Negeri
Setelah kamu menjadi alumni polstat STIS dan kamu bisa bekerja di Badan Pusat Statistika, kamu juga bisa melanjutkan studimu ke tingkat S2 ataupun S3 di dalam dan luar negeri. Perlu di ketahui bahwa BPS telah bekerjasama dengan banyak penyelenggara beasiswa, jadi untuk para pekerja BPS akan mudah melanjutkan studinya ke tahap yang lebih tinggi.
Mengenal Sepenggal Sejarah STIS di Indonesia
Sekolah Tinggi Ilmu Statistika (STIS) – Sekolah Tinggi Kedinasan ini memiliki riwayat perjalanan yang cukup lama. Pada awalnya STIS lebih dikenal dengan nama Akademi Ilmu Statistik atau AIS sebelum akhirnya diubah menjadi STIS atau Sekolah Tinggi Ilmu Statistika. Akademi Ilmu Statistik sendiri berdiri sejak 11 Agustus 1958 berdasarkan Surat Keputusan Perdana Menteri Indonesia yang pada saat itu masih di pimpin oleh Ir. H. Djuanda dengan no 377/PM/1958.
Pada awal berdirinya AIS, Akademi ini mendapatkan bantuan dana dan pengajar dari PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) melalui beberapa lembaganya yaitu Statistical Research and Development Centre yang berada di Indonesia pada saat itu dan bekerjasama dengan United Nation Development Program (UNDP).
Perjalaanan pembentukan STIS cukup memakan waktu yang lama. Hingga pada tahun 1964, BPS memutuskan untuk mendirikan Perguruan Tinggi Ilmu Statistik (PTIS). Namun pada tahun 1965 PBB terpaksa menghentikan bantuannya untuk PTIS dikarenakan sejak saat itu Indonesia keluar dari keanggotaan PBB dan tanpa meninggalkan opsi yang lebih baik PTIS di tutup. Akan tetapi hal ini tidak menghentikan semangat AIS untuk melaksanakan proses pendidikan walupun PTIS sudah ditutup. Dan pada sekitaran tahun 1995 dan 1996 diberlakukanlah usaha untuk meningkatkan ahli madya statistik (D-III) menjadi Pendidikan Ahli Statistik (D-IV).
Setelah beberapa proses perjalanan tersebut Ditjen Dikti (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi) mengizinkan BPS untuk menyelenggarakan program Diploma IV pada tanggal 24 Febuari 1997 dengan surat keputusan nomor 295/D/T/97. Dan pada perjalanannya di tahun 1998, terbitlah kepres no 163 bahwasanya STIS berada dibawah naungan BPS. Maka dari itu secara resmi AIS telah berganti menjadi STIS hingga saat ini.
Mengenal Program Studi STIS
- Program Studi Diploma III (DIII) Statistika
Merupakan salah satu program studi yang ada di STIS yang mempunyai tujuan untuk menghasilkan ahli madya yang statistika dan menghasilkan penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat di bidang statistik. Jurusan DIII akan di bebani dengan 111 SKS dengan maksimal masa studi 3 tahun. Pada jurusan ini komposisi beban SKS nya terdiri dari 35% teori dan 65% praktikum yang mana telah sesuai dengan permendikbud nomor 49/2014.
- Program Studi Diploma IV (D-IV) Statistika
Program Studi ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas para ahli statistika. Jurusan D-IV ini membebankan 145 SKS untuk mahasiswanya dengan komposisi 40% teori dan 60% pratikum. Mahasiswa prodi Diploma D-IV akan menjalani proses perkuliahan selama 8 semester dengan sistem paket dan dalam bentuk tatap muka di kelas dan Praktik kerja Lapangan (PKL) dan bentuk tugas akhirnya adalah skripsi.
- Program Komputasi Statistik Program Diploma IV
Mahasiswa yang telah dinyatakan diterima di program studi ini atau biasa disebut Prodi D4-KS, akan mempelajari pengetahuan jaringan dan pemrograman komputer serta pengolahan data dengan cara mengombinasikan metode statistik dan algoritma data mining. Prodi ini membebankan minimal 144 SKS untuk menempuh tugas akhir yang berupa skripsi. Dan nantinya akan mendapatkan gelar Sarjana Sains Terapan
Mengenal Tantangan Masuk STIS
Tantangan terbesar – Tak dapat dipungkiri bahwa masuk dan berkuliah di STIS ini nantinya akan mendapatkan banyak keuntungan. Dimulai dari Biaya sekolah yang gratis, mendapatkan tunjangan uang saku tiap bulannya dan terlebih setelah lulus dari STIS akan diangkat menjadi Pegawai Negeri. Hal ini menjadikan daya tarik tersendiri untuk bergabung menjadi bagian dari STIS tentunya. Dan tentunya efek yang akan ditimbulkan adalah persaingan untuk masuk akan semakin ketat dan banyak setiap tahunnya. Akan tetapi tantangan terbesar adalah kemauan untuk mencoba.
Mengenal 4 Tips Masuk STIS
- Pelajari Kumpulan Soal dan Materinya
Sebelum bertempur sebaiknya kalian memperiapkan diri secara matang. Di tahap awal ada yang namanya tes akademik. Sebaiknya kalian mempelajari beberapa kumpulan soal dari tahun-tahun sebelumnya. Atau juga bisa mempelajari soal-soal yang di berikan pada saat SBMPTN karena tidak jauh berbeda.
- Atur waktu pengerjaan soal
Tidak perlu terburu-bur dalam mengerjakan soal. Kalian sebaiknya menjawab dari materi yang kalian mengerti dan kuasai terlebih dahulu agar tidak terlalu membuang-buang waktu.
- Berlatih tes Psikotes dan Interview
Mulailah mempelajari tes Psikotes dan Interview, karena dalam tahap ini banyak para calon mahasiswa yang gugur karena mereka mempersiapkannya kurang matang. Kamu bisa berlatih dengan beberapa materi yang ada di Internet atau ahli.
- Melatih Fisik
Kamu jangan terlalu fokus pada kekuatan otak tapi harus fokus juga dengan kekuatan ototmu. Karena Sekolah Kedniansan ini juga memerlukan Mahasiswanya yang mempunyai Kemampuan yang optimal dibidang otak dan otot.
Leave a Reply