Perbedaan IPK dan IP Pada Masa Kuliah – Dalam perguruan tinggi, istilah IPK dan IP akan sangat familiar didengar oleh para mahasiswa. Mungkin kamu yang masih SMA dan baru mau memasuki dunia perkuliahan masih bingung dengan istilah ini.
Nantinya, IPK dan IP ini akan jadi hal penting yang bisa saja menjadi penambah semangat di setiap semesternya. Tapi apa sih IPK dan IP itu sendiri? Bagaimana hal ini bisa membuat bahagia?
Mengenal Perbedaan IPK dan IP Pada Masa Kuliah
Biasanya yang belum mengenal istilah IPK dan IP ini adalah siswa yang belum memasuki jenjang perkuliahan, tapi ada juga mahasiswa baru yang masih bertanya-tanya soal hal ini. Bisa dibilang, kamu belum paham karena kamu belum merasakannya sendiri.
Baca juga: Apa Itu Tugas Akhir? Ini Perbedaannya dengan Skripsi
Saat sudah kuliah nanti, mungkin kamu akan sering mendengar pertanyaan “IPK kamu berapa?”. Jadi daripada selalu bertanya-tanya, berikut penjelasan dari perbedaan IPK dan IP itu sendiri.
1. Pengertian IPK
IPK memiliki kepanjangan Indeks Prestasi Kumulatif. Istilah ini memiliki makna penting karena berisi hasil total dari pembelajaran mahasiswa. Jadi, selama perkuliahan yang ditempuh mahasiswa nanti akan tercatat hasil nilai akademik yang menjadi penentu keberhasilan akademiknya.
Jadi dari banyaknya semester yang akan ditempuh nanti mahasiswa akan mendapatkan nilai rata-rata dari nilai per semesternya. Nah, banyak orang yang menjadikan IPK ini untuk mengukur kapabilitas atau kemampuan mahasiswa. Jadi banyak yang bangga ketika mendapatkan nilai IPK yang tinggi.
Hal ini juga berhubungan dengan penerimaan pegawai dalam perusahaan atau lembaga kerja yang rata-rata menetapkan batas minimal IPK pelamarnya. Untuk melihat nilai IPK, kamu bisa membuka KHS atau Kartu Hasil Studi yang akan diberikan akses oleh setiap kampus.
2. Pengertian IP
Lalu bagaimana dengan istilah IP? Jadi istilah IP ini adalah kepanjangan dari Indeks Prestasi. Ada juga yang menggunakan istilah IPS (Indeks Prestasi Semester). Dengan kata lain, hal ini merujuk pada hasil dari pembelajaran mahasiswa setiap semesternya.
Sedangkan untuk IPK tadi adalah hasil total selama perkuliahan. Tentunya dengan nilai IP tiap semester yang sellau bagus, akan mmebuat rata-rata nilai IPK menjadi tinggi. Sedangkan jika setiap semester nilai IP turun, maka IPK juga jadi turun. Jadi IPK dan IP saling berkaitan, ya.
Berapa IPK dan IP yang Bagus untuk Bisa Cumlaude?
Nah kalau kamu sudah pernah mendengar istilah cumlaude atau lulus dengan predikat memuaskan, sebenarnya berapa sih nilai minimal yang bisa dikatakan memuaskan? Jadi untuk kategori cumlaude ini ada 3 pembagian:
- Cumlaude
- Magna Cumlaude
- Summa Cumlaude
Untuk setiap perguruan tinggi sebenarnya berbeda-beda dalam menetapkan kategori nilai cumlaude ini. Namun rata-rata nilai minimal yang masuk dalam kategori cumlaude sendiri adalah 3.50. Untuk menghitung IPK atau nilai total selama masa perkuliahan, kamu bisa melakukan hal-hal ini:
- Jumlahkan total SKS yang diambil selama masa perkuliahan
- Jumlahkan hasil nilai yang didapat
- Setelah sudah, hasil nilai total dibagi dengan total SKS yang diambil
Dengan begitu kamu sudah bisa mengetahui nilai IPK kamu. Kalau kamu sudah memahami hal ini sejak awal, kamu jadi lebih bisa memaksimalkan diri untuk memperbaiki nilai IPK, lho. Karena jika IPK selama perkuliahan masih bisa diperbaiki di semester selanjutnya.
Jadi bagaimana, sudah paham kan perbedaan IPK dan IP pada masa kuliah? Pasti semakin semangat dong buat mendapatkan nilai yang maksimal.
Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus PTN, Kedokteran, Sekolah Kedinasan, IUP UGM, dan KKI UI. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.
Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog indonesiacollege.co.id. Cek juga halaman kami lainnya di bimbelkedokteran.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.
Leave a Reply