Apa yang Dimaksud Gap year – Gap year merupakan istilah yang sudah cukup banyak dikenal dan tidak asing di telinga. Tapi nyatanya pasti masih ada orang yang belum tau apa gap year ini. Biasanya untuk seusia anak SMA yang mau memasuki bangku perkuliahan sudah banyak yang tau. Tapi sebenarnya apa definisi dari gap year ini?
Apa yang Dimaksud Gap year?
Gap year merupakan keadaan dimana seseorang yang baru lulus sekolah memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliah secara langsung, atau dengan kata lain menunda untuk berkuliah. Pada umumnya, gap year berlangsung selama 1 atau 2 tahun setelah lulus, namun kembali lagi kepada masing-masing individu tersebut.
Alasan sesorang memutuskan untuk gap year sendiri bermacam-macam, mulai dari tidak lolos dalam seleksi masuk kuliah, dana yang kurang mendukung, atau karena harus memprioritaskan hal lainnya. Banyak sekali orang yang terpaksa berada di kondisi gap year karena belum berhasil lolos dalam memasuki perguruan tinggi idamannya. Padahal usahanya sudah sangat maksimal, namun ternyata takdir berkehendak lain. Namun mereka tetap bertekat untuk menggapai perguruan tinggi impiannya tersebut dengan mencobanya di tahun berikutnya.
Baca juga: Mengenal Jurusan Kuliah Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan
Plus Minus Gap year
Untuk seseorang yang berada di kondisi gap year ini, pasti akan merasakan plus minusnya. Nah, berikut beberapa plus minus yang biasanya dirasakan seseorang yang berada di kondisi gap year ini.
1. Lebih Siap untuk Menghadapi Tes Masuk
Kondisi ini ternyata bisa memberikan dampak baik, karena kamu bisa lebih siap dalam menghadapi ujian masuk perguruan tinggi favorit kamu nantinya. Kamu bisa menyiapkan materi-materi relevan dan mempelajari contoh-contoh soal bahkan mengikuti bimbel secara intensif untuk persiapan ujian masuk nanti.
2. Kesempatan untuk Introspeksi Diri
Selanjutnya, dalam waktu luang ini kamu juga bisa introspeksi diri mengenai apa-apa saja yang kamu lakukan sebelumnya, yang mungkin merupakan langkah yang salah dan perlu diperbaiki. Kamu juga bisa memikirkan ulang mengenai target kampus dan juga jurusan yang akan diambil. Karena sebelumnya kamu sudah mengetahui daya saingnya. Mungkin kamu bisa menurunkan ekspektasi dengan mengambil jurusan yang lebih pontensial.
3. Mempertimbangkan Masa Depan dengan Baik
Jangan cuma galau dan merenungi kegagalan, kamu bisa juga mempertimbangkan kembali masa depan kamu. Karena bisa jadi kegagalan kemarin menandakan kalau rezeki kamu bukanlah disana. Kamu bisa mempertimbangkan kembali dengan kemampuan yang kamu punya
4. Dipandang Negatif di Lingkungan
Kemudian untuk minusnya, poin ini seperti menjadi hal yang pasti terjadi di negara kita. Pasti akan ada orang-orang di lingkungan kamu yang berpikiran negatif, bahkan dengan sengaja menjatuhkan mental kamu dengan omongan-omongan yang tidak mengenakkan. Jadi, kamu harus bisa bersikap bodo amat dan tetap optimis.
5. Banyak Biaya yang Dikeluarkan untuk Mengikuti Kursus
Tidak sedikit orang yang berada di fase gap year ini memutuskan untuk ikut kursus atau bimbel. Ini merupakan keputusan yang sangat tepat sebetulnya, karena sudah tidak ada teman-teman seperjuangan yang biasanya menjadikan semangat melemah.
Namun, dengan mengikuti kursus ini kamu harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Apalagi kalau kamu juga berniat mengikuti kursus kegiatan lain untuk mengisi waktu luang. Untuk kamu yang kondisi finansialnya kurang mendukung, kamu bisa belajar secara otodidak dengan memaksimalkan ilmu gratis dari sosial media, lho.
Nah jadi sudah mengerti apa yang dimaksud gap year, kan? Apakah kamu salah satu yang berada di fase gap year ini? Tetap semangat, ya!
Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus PTN, Kedokteran, Sekolah Kedinasan, IUP UGM, dan KKI UI. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.
Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog indonesiacollege.co.id. Cek juga halaman kami lainnya di bimbelkedokteran.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.