Dokumen persiapan beasiswa luar negeri – Ada banyak pilihan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri. Calon mahasiswa yang ingin berkuliah di luar negeri biasanya akan mencari beasiswa untuk mendapatkan bantuan biaya kuliah di sana baik yang sifatnya fully funded (mencakup semua biaya yang dibutuhkan selama studi) atau partially funded (biaya pendidikan atau biaya hidup saja).
Beasiswa tersebut dapat berasal dari universitas tujuan, lembaga pendidikan seperti LPDP, MEXT atau Chevening hingga swasta seperti Mitsui Bussan atau Ajinomoto. Untuk memperoleh beasiswa tersebut, tentunya banyak tahapan dan persyaratan yang wajib dipenuhi untuk meyakinkan pihak pemberi beasiswa bahwa kamu adalah orang yang tepat untuk dibiayai pendidikannya.
Salah satu tahapan pada proses pendaftaran beasiswa adalah seleksi administrasi. Pada tahap ini, pendaftar diminta untuk memenuhi beberapa dokumen dengan ketentuan masing-masing untuk bisa lanjut ke tahapan selanjutnya seperti tes akademik ataupun wawancara. Nah, jika kamu ingin mendaftar beasiswa di luar negeri berikut beberapa dokumen yang perlu kamu persiapkan jauh-jauh hari sebelum mendaftar.
Daftar Dokumen Persiapan Beasiswa Luar Negeri
1. Sertifikat kemampuan bahasa
Berkuliah di luar negeri pastinya membutuhkan kemampuan berbahasa asing yang mumpuni untuk bisa bersosialisasi dan mengikuti perkuliahan dengan baik. Oleh karena itu, sertifikat kemampuan bahasa asing sudah pasti jadi salah satu dokumen yang wajib dipenuhi jika ingin mendaftar beasiswa di luar negeri. Pendaftaran di kampus luar negeri pun juga seringkali mencantumkan persyaratan ini untuk para calon mahasiswa.
Umumnya, sertifikat bahasa yang diwajibkan adalah sertifikat TOEFL atau IELTS untuk membuktikan kemampuan berbahasa inggris. Banyak pula beasiswa yang menentukan standar nilai atau skor tertentu yang harus dimiliki misalnya minimal skor TOEFL 550 atau skor IELTS 7.0.
Sertifikat TOEFL atau IELTS dapat diperoleh dengan mengikuti tes resmi yang diselenggarakan resmi oleh ETS untuk TOEFL atau IDP dan British Council untuk IELTS. Bagi calon pendaftar yang belum terbiasa berbahasa inggris tentunya untuk mendapatkan skor yang diinginkan harus mempersiapkan jauh-jauh hari mengingat biaya tes yang tidak murah.
2. Letter of Acceptance (LoA)
Beberapa beasiswa seperti StuNed atau LPDP juga biasanya membutuhkan Letter of Acceptance (LoA) sebelum mendaftar. LoA adalah dokumen yang menjelaskan bahwa kamu telah diterima menjadi mahasiswa di suatu universitas baik dengan syarat (LoA Conditional) ataupun tanpa syarat (LoA Unconditional).
Kamu bisa mendapatkan LoA dengan mendaftar di universitas tujuan pada periode pendaftaran yang dibuka. Proses untuk mendapatkan LoA cukup memakan waktu selama beberapa minggu hingga hitungan bulan. Oleh karena itu, pastikan kamu mempersiapkan ketentuan yang harus dipenuhi sebelum mendaftar agar dapat langsung memperoleh LoA dari kampus impian.
3. Surat Rekomendasi
Dokumen selanjutnya yang juga perlu dipersiapkan adalah surat rekomendasi. Ketentuan atau template untuk menulis surat rekomendasi juga biasanya sudah ditentukan pihak pemberi beasiswa. Jadi, kamu hanya perlu meminta rekomendasi sesuai pada pihak terkait yang dilengkapi dengan tanda tangan serta kop surat instansi tempat kamu bernaung saat ini.
Surat rekomendasi bisa diperoleh dari dosen, gur, pihak kampus di pendidikan sebelumnya atau dari atasan dan supervisor jika kamu sedang bekerja. Kamu juga bisa meminta rekomendasi dari pihak terkait dengan jabatan tertentu yang sudah cukup mengenal kamu sebelumnya untuk menambah nilaimu di mata pemberi beasiswa.
Baca juga: Sudah Dibuka! Pendaftaran Beasiswa LPDP 2022 Tahap 2
4. Motivation Letter atau cover letter dan esai
Motivation letter atau esai juga seringkali diwajibkan untuk mendaftar beasiswa untuk memastikan bahwa kamu adalah orang yang potensial untuk mendapatkan beasiswa. Dokumen ini biasanya berisi alasan dan penjelasan mengapa kamu mengambil suatu jurusan, universitas atau negara tujuan. Tentunya kamu harus bisa menulis dan menjelaskan hal ini dengan baik dan logis untuk meyakinkan pihak pemberi beasiswa bahwa kamu adalah calon yang tepat.
Kamu bisa mengaitkan isi motivation letter dan esai dengan latar belakangmu saat ini atau dengan riset kecil-kecilan mengenai peluang jurusan dan bidang yang akan kamu tekuni nantinya. Kamu juga bisa mengangkat kondisi, isu dan permasalahan terkini yang ingin kamu bantu selesaikan melalui pendidikan yang akan kamu ambil.
5. Curriculum Vitae (CV)
Pemberi beasiswa sudah pasti ingin mengetahui seluk beluk calon penerima dengan baik, salah satunya melalui CV. Curriculum vitae (CV) merupakan dokumen berisi data diri, latar belakang pendidikan yang pernah ditempuh, pengalaman bekerja, skill yang dimiliki hingga pencapaian yang pernah diperoleh selama ini.
CV dapat ditulis sebanyak 1-2 lembar dengan ringkas namun memuat hal-hal yang penting. Jika kamu memiliki pengalaman atau pencapaian segunung, kamu bisa memilih beberapa hal yang relevan dengan jurusan yang akan kamu ambil dan sekiranya dapat menunjang value kamu untuk mendapatkan beasiswa.
Baca juga: Panduan Lengkap Cara Penyetaraan Ijazah Luar Negeri
6. GRE atau GMAT
Apakah kamu berencana melanjutkan pendidikan di Amerika? Jika iya, maka kamu perlu mempersiapkan sertifikat GRE atau GMAT untuk melengkapi berkas pendaftaran kamu. Graduate Record Examination (GRE) adalah tes yang diperlukan untuk mendaftar program pascasarjana di bidang ilmu alam, sosial, bisnis, seni, pendidikan dan lainnya. Tes GRE memiliki skala nilai 260-340 yang terdiri dari:
- Analytical Writing
- Verbal Reasoning
- Quantitative Reasoning
- Unscored Test/Research Question
Selain GRE, ada pula Graduate Management Admission Test (GMAT) untuk tes di bidang bisnis dengan sistem komputer. Tes ini lebih berfokus pada grammar, logika dan kemampuan penalaran dengan 78 pertanyaan pilihan ganda dan dua esai yang harus diselesaikan dalam waktu 3 jam 30 menit. Nilai GMAT berkisar antara 200-800 dengan tes sebagai berikut:
- Analytical Writing Assessment
- Integrated Reasoning
- Verbal Reasoning
- Quantitative Reasoning
7. Proposal penelitian
Berbeda dengan studi sarjana, calon mahasiswa magister atau doktor khususnya program degree by research biasanya diharuskan untuk mengetahui topik penelitian yang akan diambil untuk tugas akhir nantinya. Bahkan, calon mahasiswa lebih baik menghubungi calon supervisor atau professor di bidangnya terlebih dahulu sebelum menuliskan proposal penelitian.
Biasanya proposal penelitian terdiri dari 1-2 halaman yang berisi latar belakang dan garis besar rencana penelitian yang akan diambil. Proposal penelitian juga biasanya dibutuhkan untuk mendaftar di kampus tujuan untuk mempertimbangkan resource yang dibutuhkan dapat tersedia di kampus tersebut.
Melihat banyaknya dokumen yang diperlukan, tentunya kamu harus mempersiapkannya dengan sebaik-baiknya sesuai ketentuan masing-masing pihak beasiswa agar dapat lolos seleksi administrasi. Terlebih lagi untuk sertifikat bahasa atau GRE/GMAT yang butuh persiapan lebih agar dapat mencapai skor yang diinginkan. Tapi, tetap semangat ya agar bisa mewujudkan mimpi untuk kuliah di kampus dan negara impian!
Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus PTN, Kedokteran, Sekolah Kedinasan, IUP UGM, dan KKI UI. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.
Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog indonesiacollege.co.id. Cek juga halaman kami lainnya di bimbelkedokteran.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.
Leave a Reply