Sebagaimana di setiap negara memiliki prajurit yang siap membela pertahanan dan keamanan bumi pertiwi. Indonesia pun demikian, TNI adalah Tentara Nasional Indonesia yang terbagi atas Angkatan Darat, Laut, dan Udara.
Pada awal terbentuknya negara Indonesia, TNI memiliki nama Badan Keamanan Rakyat. TNI dibentuk pada sidang PPKI pada tanggal 22 Agustus 1945. Lantas, Badan Keamanan Rakyat ini berganti nama menjadi TKR atau Tentara Keamanan Rakyat. Pada saat itu, dimulailah pengaturan mengenai perpangkatan.
Jika Anda berniat untuk mendaftar TNI, hal yang wajib sekali Anda ketahui adalah mengenai perpangkatan ini. Untuk membantu Anda memahami dan menghafalkannya, yuk, simak urutan pangkat TNI pada masing-masing angkatannya!
Urutan Pangkat TNI AD, AL, dan AU
Pengaturan pangkat dalam instansi TNI berdasar pada Surat Perintah Markas Tertinggi dan disahkan oleh LetJen Oerip Soemohardjo sebagai Kepala Staf Markas Besar Umum tanggal 5 November 1945. Namun, telah dimutakhirkan oleh Peraturan Pemerintah pada tanggal 29 September 1997 yang menyempurnakan peraturan sebelumnya yakni pada 11 Maret 1990.
Nah, rincian mengenai perpangkatan dalam TNI akan dijelaskan pada ulasan berikut!
1. Urutan Pangkat TNI AD (Angkatan Darat)
TNI AD adalah tentara dengan kepemimpinan tertinggi oleh KASA atau kepala Staf Angkatan Darat. Nah, dua komando utama pada TNI AD adalah Kopassus dan Kostrad. Untuk bisa menjadi seorang prajurit TNI AD, Anda akan dididik di Akmil (Akademi Militer), Secapa, Seskoad, dan juga Kodiklat.
Urutan TNI AD meliputi:
- Pangkat kehormatan yang terdiri atas: Jenderal Besar
- Perwira tertinggi:
- Jenderal (Jend)
- Letnan Jenderal (Letjen)
- Mayor Jenderal (Mayjen)
- Brigadir Jenderal (Brigjen)
- Perwira Menengah yang terdiri atas:
- Kolonel (Kol)
- Letnan Kolonel (Letkol)
- Mayor (May)
- Perwira Pertama terdiri atas:
- Kapten (Kapt)
- Letnan Satu (Lettu)
- Letnan Dua (Letda)
- Bintara Tinggi terdiri atas:
- Pembantu Letnan Satu (Peltu)
- Pembantu letnan Dua (Pelda)
- Bintara terdiri atas:
- Sersan Mayor (Serma)
- Sersan Kepala (Serka)
- Sersan Satu (Sertu)
- Sersan Dua (Serda)
- Tamtama Kepala terdiri atas:
- Kopral Kepala (Kopka)
- Kopral Satu (Koptu)
- Kopral Dua (Koda)
- Tamtama terdiri atas:
- Prajurit Kepala (Praka)
- Prajurit Satu (Pratu)
- Prajurit Dua (Prada).
2. Urutan Pangkat TNI AL (Angkatan Laut)
TNI Angkatan Laut (TNI AU) dipimpin oleh seorang Kepala Staf Angkatan Laut atau KASAL. Indonesia mempunyai dua kekuatan utama pada TNI AL yang mana terdiri atas Armada Barat yang memiliki markas di Tanjung Priok, Jakarta. Sementara yang kedua adalah Armada Timur dengan markas yang terletak di Tanjung Perak, Surabaya.
TNI AL ada pada komando lintas laut militer yang disebut Kolinlamil. Jenjang kepangkatannya sendiri adalah sebagai berikut:
- Pangkat Kehormatan: Laksamana Besar
- Perwira Tinggi, terdiri atas:
- Laksamana
- Laksamana Madya
- Laksamana Muda
- Laksamana Pratama
- Perwira Menengah, terdiri atas:
- Kolonel
- Letnan Kolonel
- Mayor
- Perwira Pertama yang terdiri atas:
- Kapten
- Letnan Satu
- Letnan Dua
- Bintara Tinggi yang terdiri atas:
- Pembantu Letnan Satu
- Pembantu Letnan Dua
- Bintara terdiri atas:
- Sersan Mayor
- Sersan kepala
- Sersan Saturday Sersan Dua
- Tamtama Kepala, terdiri atas:
- Kopral Kepala
- Kopral Satu
- Kopral Dua
- Tamtama yang terdiri atas:
- Kelasi Kepala
- kelasi Satu Kelasi Dua.
3. Urutan Pangkat TNI AU (Angkatan Udara)
Pemimpin prajurit TNI AU adalah Kepala Staf Angkatan Udara atau KASAU. Tak beda dengan TNI AL, prajurit angkatan laut pun terbagi atas dua kekuatan utama dalam 2 komando operasi yang meliputi Koops AU I yang bermarkas di Halim Perdanakusuma, Jakarta. Sedangkan Koops AU II terletak di Makassar.
Pangkat dalam TNI AU terdiri atas:
- Pangkat Kehormatan yang terdiri atas: Marsekal Besar
- Perwira Tinggi terdiri atas:
- Marsekal
- Marsekal Madya
- marsekal Muda
- Marsekal Pertama
- Perwira Menengah, terdiri atas:
- Kolonel
- Letnan Kolonel
- Mayor
- Perwira Pertama terdiri atas:
- Kolonel
- letnan Kolonel
- Mayor
- Perwira Pertama yang terdiri atas:
- Kapten
- Letnan Satu
- Letnan Dua
- Bintara Tinggi yang terdiri atas:
- Pembantu Letnan Satu
- pembantu Letnan Dua
- Bintara yang terdiri atas:
- Sersan Mayor
- Sersan kepala
- Sersan Satu
- Sersan Dua
- Tamtama, terdiri atas:
- Kopral Kepala
- Kopral Saturday Kopral Dua
- Tamtama, terdiri atas:
- Prajurit Kepala
- Prajurit Satu
- Prajurit Dua.
4. Pasukan Elite TNI
Selain berbagai jenjang kepangkatan, di dalam lingkup TNI AD, AL, dan AU terdapat beberapa pasukan elite. Nah, pasukan ini merupakan pasukan khusus yang siap menjaga keamanan dan kedaulatan negara ini. Apa sajakah?
1. Komando Pasukan Khusus (Kopassus)
Pasukan yang ada di bawah naungan TNI AD ini memiliki keistimewaan yakni dapat bergerak dengan cepat pada semua medan pertempuran, pengintaian, serta gerakan anti-teror. Kopassus sering juga disebut dengan pasukan baret merah.
2. Komando Pasukan Katak (Kopaska)
Memiliki semboyan “Tan Hana Wighna tan Sirna”, pasukan Angkatan laut ini berpedoman bahwa tidak ada tantangan yang tidak dapat diatasi. Pasukan elite ini bertugas untuk menyerbu kapal dan pangkalan musuh. Selain itu, Kopaska juga melakukan persiapan untuk merebut pantai.
3. Detasemem Jala Mangkara (Denjaka)
Di bawah naungan TNI AL, Denjaka adalah gabungan dari Kopaska dan Batalyon Intai Amfibi. Nah, untuk bisa masuk ke pasukan ini, Anda harus memiliki IQ yang tinggi, mental baja, serta fisik yang luar biasa kuat. Sebab, seleksi masuknya sangatlah ketat.
Persyaratan Pendaftaran TNI
Setelah mengetahui beragam pangkat dalam TNI, Anda pun mesti mengetahui apa saja persyaratan untuk bisa masuk ke jajaran pasukan penjaga keamanan negara ini. Nah, Anda juga mesti tahu bahwa untuk bisa menjadi salah satu perwira, haruslah melalui seleksi yang sangat ketat. Lantas, apa saja persyaratan masuk TNI? Berikut ulasan selengkapnya:
Persyaratan Umum Pendaftaran
Ada beberapa persyaratan umum yang mesti dipenuhi oleh calon peserta AKMIL. Berikut daftarnya:
- WNI (Warga Negara Indonesia)
- Beriman serta bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa
- Setia pada NKRI serta berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945
- Ketika dilantik menjadi prajurit, usia paling rendah adalah 18 tahun
- Tidak mempunyai catatan kriminal yang dikeluarkan oleh Kepolisian RI (dilengkapi ketika calon mengikuti pemeriksaan psikologi)
- Sehat rohani dan jasmani
- Tidak sedang pada hilangnya hak menjadi prajurit berdasar pada putusan pengadilan.
Adapun persyaratan lainnya yakni:
- Pria atau wanita yang bukan anggota maupun mantan prajurit TNI atau Polri serta PNS TNI
- Memiliki ijazah SMA atau MA program IPA serta memenuhi ketentuan nilai Ujian nasional.
- belum pernah menikah dan sanggup tidak menikah saat mengikuti pendidikan dari awal sampai akhir hingga satu tahun setelah pendidikan pertama selesai
- Usia paling rendah untuk bisa menjadi anggota adalah 17 tahun 9 bulan sedangkan usia maksimal adalah 22 tahun ketika pembukaan pendidikan yang pertama.
- Memiliki tinggi badan minimal 165 cm bagi pria dan 160 cm bagi wanita. Mempunyai penampilan yang menarik dan mempunyai berat badan yang seimbang.
- Bersedia untuk menjalankan IDP (Ikatan Dinas Pertama) selama 10 tahun.
- Bersedia untuk ditempatkan pada seluruh wilayah NKRI.
Selain dua persyaratan di atas, terdapat pula persyaratan tambahan yakni:
- Untuk calon peserta yang mendapatkan ijazah dari negara lain maupun lembaga pendidikan di luar Kemendikbud, haruslah mendapat pengesahan kemendikbud terlebih dahulu.
- Tidak memiliki tato atau bekas tato serta tidak ditindik ataupun bekas tindik pada bagian telinga atau anggota tubuh lain. Terkecuali apabila disebabkan karena ketentuan adat.
- Bagi calon peserta yang telah bekerja perlu melampirkan surat persetujuan dari kepala dinas atau jawatan dan instansi, serta melampirkan surat pernyataan bersedia untuk diberhentikan dari status pegawai jika diterima sebagai taruna atau taruni AKMIL.
- Bersedia untuk mematuhi peraturan bebas KKN. Jika terbukti secara hukum melanggar hal tersebut, maka peserta bersedia untuk dinyatakan tidak lulus atau dikeluarkan dari DIkma. Hal ini terjadi apabila pelanggaran ditemukan saat Taruna sudah menjalani pendidikan pertama.
- Harus ada surat dari orang tua atau wali terkait persetujuan dalam hal penerimaan prajurit TNI AD serta tidak melakukan intervensi pada panitia dalam bentuk apapun.
Persyaratan Pendaftaran TNI AD
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon taruna atau taruni yang ingin mendaftar di AKMIL TNI AD. Berikut persyaratan umumnya:
- WNI (Warga Negara Indonesia)
- Beriman serta bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa
- Setia pada NKRI serta berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945
- Ketika dilantik menjadi prajurit, usia paling rendah adalah 18 tahun dan maksimal 22 tahun saat pembukaan pendaftaran pertama
- Tidak mempunyai catatan kriminal yang dikeluarkan oleh Kepolisian RI (dilengkapi ketika calon mengikuti pemeriksaan psikologi)
- Sehat rohani dan jasmani. Tidak berkacamata
- Tidak sedang pada hilangnya hak menjadi prajurit berdasar pada putusan pengadilan
Adapun persyaratan khususnya adalah sebagai berikut:
- Pria atau wanita yang bukan anggota maupun mantan prajurit TNI atau Polri serta PNS TNI
- Memiliki ijazah SMA atau MA atau SMK Negeri atau Swasta yang telah terakreditasi serta memenuhi ketentuan nilai Ujian Nasional.
- Belum pernah menikah dan sanggup tidak menikah saat mengikuti pendidikan dari awal sampai akhir hingga dua tahun setelah pendidikan pertama selesai
- Bersedia untuk menjalankan IDP (Ikatan Dinas Pertama) selama 10 tahun.
- Bersedia untuk ditempatkan pada seluruh wilayah NKRI.
- Bersedia mengikuti pemeriksaan dan pengujian yang diselenggarakan oleh panitia penerimaan seperti: Seleksi administrasi, kesehatan, jasmani, psikologi, mental ideologi, serta akademik.
Beberapa persyaratan tambahan pendaftaran Bintara TNI AD juga harus Anda pertimbangkan yakni:
- Tidak memiliki tato atau bekas tato serta tidak ditindik ataupun bekas tindik pada bagian telinga atau anggota tubuh lain. Terkecuali apabila disebabkan karena ketentuan adat.
- Untuk calon peserta yang mendapatkan ijazah dari negara lain maupun lembaga pendidikan di luar Kemendikbud, haruslah mendapat pengesahan kemendikbud terlebih dahulu.
- Bagi calon peserta yang telah bekerja perlu melampirkan surat persetujuan dari kepala dinas atau jawatan dan instansi, serta melampirkan surat pernyataan bersedia untuk diberhentikan dari status pegawai jika diterima menjadi bintara PK TNI AD.
- Bersedia untuk mematuhi peraturan bebas KKN. Jika terbukti secara hukum melanggar hal tersebut, maka peserta bersedia untuk dinyatakan tidak lulus atau dikeluarkan dari DIkma. Hal ini terjadi apabila pelanggaran ditemukan saat Taruna sudah menjalani pendidikan pertama.
- Melampirkan surat keterangan yang berasal dari Babinsa setempat serta diketahui oleh Lurah ataupun Kades tempat tinggal.
Jadwal pendaftaran TNI AD
TNI AD membuka pendaftaran dengan jadwal sebagai berikut:
Daftar Online | 1 Januari 2019 |
Daftar Ulang dan Validasi | 13-28 Agustus 2019 |
Pengecekan Awal | 2-11 September 2019 |
Parade | 12 September 2019 |
RIK atau Uji Tk. Pusat | 16-26 September 2019 |
Pembukaan Pendidikan | 30 September 2019 |
Persyaratan Pendaftaran TNI AL
Adapun beberapa syarat yang mesti dipenuhi oleh calon Taruna dan Taruni Bintara TNI AL adalah:
- Merupakan WNI baik berjenis kelamin pria atau wanita
- Beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa serta setia pada NKRI dan berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945, calon bintara bukan merupakan Pegawai Negeri Sipil atau PNS.
- Usia paling rendah adalah 17 tahun 9 bulan serta paling maksimal adalah 22 tahun
- Memiliki ijazah minimal SMA atau MA atau SMK dengan rata-rata nilai UAN tidak kurang dari 6.00
- Minimal tinggi badan adalah 163 cm bagi Caba Pria dan 158 cm bagi Caba Wanita. Berat badan seimbang
- Memiliki kelakuan yang baik serta tidak sedang kehilangan hak jadi prajurit berdasar pada keputusan pengadilan serta memperoleh SKCK dari Polres setempat
- Sehat rohani jasmani, tidak bertato, bertindik, ataupun memiliki bekas tato dan tindik, serta tidak buta warna dan tidak berkaca mata atau softlens
- Belum pernah menikah serta sanggup tidak melakukan pernikahan selama mengikuti Dikma dan sanggup tidak menikah dua tahun setelah Dikma berakhir untuk Bintara Pria dan tiga tahun setelah Dikjur bagi Bintara Wanita.
- Bersedia untuk menjalankan IDP (Ikatan dinas pertama) paling singkat 7 tahun hingga 10 tahun terhitung ketika dilantik sebagai Sersan Dua
- Bersedia untuk ditempatkan pada seluruh wilayah NKRI.
- Mempunyai KTP dan Kartu keluarga sesuai dengan tempat pendaftaran yang paling dekat.
Jadwal Pendaftaran TNI AL
Adapun jadwal pendaftaran TNI AL adalah sebagai berikut:
Bintara AL (Gelombang I) | 24 Maret sampai 23 April 2019 |
Bintara AL (Gelombang II) | 3 Juli sampai 3 Agustus 2019 |
Tamtama AL (Gelombang I) | 24 November 2018 sampai 7 Januari 2019 |
Tamtama AL (Gelombang II) | 3 Juli sampai 3 Agustus 2019 |
Persyaratan Pendaftaran TNI AU
Sama halnya pada penerimaan TNI AD dan TNI AL, ada beberapa persyaratan yang mesti dipenuhi oleh calon Bintara. Beberapa diantaranya adalah:
Persyaratan Umum:
- WNI (Warga Negara Indonesia)
- Beriman serta bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa
- Setia pada NKRI serta berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945
- Ketika dilantik menjadi prajurit, usia paling rendah adalah 18 tahun dan maksimal 22 tahun saat pembukaan pendaftaran pertama
- Tidak mempunyai catatan kriminal yang dikeluarkan oleh Kepolisian RI (dilengkapi ketika calon mengikuti pemeriksaan psikologi)
- Sehat rohani dan jasmani. Tidak berkacamata
- Tidak sedang pada hilangnya hak menjadi prajurit berdasar pada putusan pengadilan dengan kekuatan hukum yang tetap.
Persyaratan Khususnya meliputi:
- Pria tau Wanita yang tidak berstatus TNI atau Polri serta PNS
- Merupakan lulusan SMA atau MA jurusan IPA. SMK teknik atau teknologi atau paramedis (kecuali yang berhubungan dengan perkapalan, pelayaran, pertanian, serta perkebunan, perhotelan, peternakan, pariwisata, dan sekolah musik) dengan menyertakan pula ijazah SD, SMP, SMA, SKHUN asli beserta fotokopi yang sudah dilegalisir (hal ini sesuai dengan peraturan dari Kemendikbud No. 29 tahun 2014 oleh kepala sekolah) serta buku rapor SMA asli.
- Bagi Bintara PK wanita memiliki ijazah SMA atau MA segala jurusan serta SMK jurusan perkantoran, paramedis, akuntansi, manajemen, dan teknik informatika dengan syarat melengkapi ijazah SD, SMP, SMA, SKHUN asli beserta fotokopi yang sudah dilegalisir (hal ini sesuai dengan peraturan dari Kemendikbud No. 29 tahun 2014 oleh kepala sekolah) serta buku rapor SMA asli.
- Mempunyai nilai rata-rata UN sesuai dengan ketentuan.
- Apabila mendapatkan ijazah dari negara lain, maka harus terlebih dahulu mendapatkan pengesahan dari kembuddikdasmen maupun Kemenristek Dikti.
- Belum menikah serta sanggup untuk tidak menikah selama pendidikan berlangsung
- Tinggi badan minimal bagi pria adalah 163 cm serta 157 cm bagi wanita dan mempunyai berat badan yang seimbang
- Bersedia untuk melaksanakan IDP selama 10 tahun mulai saat dilantik sebagai Perwira TNI AU. Selain itu, calon peserta juga bersedia untuk ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.
- Persetujuan dari orang tua maupun wali.
- Apabila telah bekerja, melampirkan surat persetujuan dari Kepala Jawatan yang bersangkutan dan menyertakan pula surat pernyataan sanggup diberhentikan dari status pegawai jika diterima menjadi taruna atau taruni Akademi Angkatan Udara.
- Mengikuti serta lulus seleksi yang meliputi: Administrasi, Skrining Pom, Kesamaptaan jasmani (Samapta A dan B, renang, serta postur), kesehatan umum dan jiwa, psikologi, mental ideologi, serta akademis.
- Orang tua atau wali bersedia untuk menandatangani surat pernyataan tidak melakukan KKN pada pihak mana pun dengan disertai materai.
Ada beberapa persyaratan tambahan yang berupa:
- Bersedia ditempatkan pada seluruh Wilayah NKRI
- Sanggup mengganti semua kerugian biaya yang sudah dikeluarkan negara jika mengundurkan diri sebelum pendidikan pertama berakhir meliputi biaya pendidikan, gaji, dan tunkin.
- Orang tua atau wali menandatangani surat pernyataan tidak melakukan penyuapan atau kolusi pada pihak manapun disertai dengan materai
- Mendapat persetujuan dari kepala jawatan apabila telah bekerja serta sanggup mengundurkan diri apabila diterima masuk pendidikan pertama
- Belum pernah menikah serta sanggup tidak menikah selama mengikuti pendidikan pertama hingga 2 tahun setelah lulus yang diketahui oleh orang tua, lurah, dan kantor KUA atau Catatan Sipil wilayah domisili yang bermaterai
- Mendapatkan persetujuan bagi siswa yang belum berusia 21 tahun serta persetujuan wali jika orang tua calon telah meninggal atau berhalangan hadir
- Mengikuti seleksi masuk
- Diutamakan putera asli daerah.
Jadwal Pendaftaran TNI AU
Bintara AU | Mei sampai Juni 2019 |
Tamtama AU (Gelombang I) | Januari sampai Maret 2019 |
Tamtama AU (Gelombang II) | Agustus sampai September 2019 |
Materi Tes Seleksi TNI AD, AL, dan AU
Pada dasarnya, materi tes untuk ketiga prajurit TNI baik dari angkatan darat, angkatan laut, maupun angkatan udara sama, yakni melalui 6 tahapan seleksi. Nah, materi tes masuk TNI diantaranya:
1. Tes Administrasi
Rangkaian dalam tahap seleksi masuk Bintara TNI AU diawali dengan tes administrasi yang merupakan pemeriksaan kebenaran dan kelengkapan berkas. Kesalahan atau kekurangan dalam berkas lamaran akan membuat calon tidak lulus tes ini.
2. Tes Kesamaptaan Jasmani
Tes kesamaptaan jasmani dilaksanakan untuk mendapatkan bintara yang benar-benar sanggup memikul tugas di lapangan.
3. Tes Kesehatan
Ada dua tahap tes kesehatan yang akan dijalani meliputi tinggi dan berat badan, telinga, postur, kulit, virginitas dan payudara, varikokel dan hernia, ambeien, amandel, tangan, jemari, mata, gigi, THT, alat reproduksi, anus, bentuk kaki, dan sebagainya. Sedangkan tahap kedua adalah pemeriksaan bagian dalam tubuh yakni urine, darah, dan rontgen.
4. Tes Psikologi
Tes psikologi akan mengungkap kecerdasan, ketelitian, kejujuran, keberanian, ketahanan, dan minat bakat.
5. Tes Mental Ideologi
Ada dua bentuk tes mental ideologi yang meliputi tertulis dan lisan. Tujuan dari tes ini adalah untuk menilai mental calon serta mengetahui seberapa jauh wawasan kebangsaan yang dimiliki.
6. Tes Wawancara
Tes ini dilaksanakan seperti mengobrol, namun akan mengungkap banyak hal seperti motivasi, kedewasaan emosional, serta kematangan spiritual. tes ini juga dapat mengungkapkan kemampuan akademik serta karakter calon yang belum terungkap dalam tes akademik
7. Pantukhir
Pantukhir atau pemantauan akhir adalah akhir dari rangkaian tes. Ada dua kali Pantukhir yang harus dijalani oleh calon bintara yakni yang dilakukan oleh panitia daerah dan yang dilakukan oleh panitia pusat. Pada tes ini, calon akan diperiksa bentuk fisik dan posturnya.
Itulah pembahasan lengkap mengenai pendaftaran TNI AD, AL, dan AU. Untuk bisa masuk menjadi prajurit TNI, Anda tidak hanya butuh fisik yang kuat saja, melainkan juga kemampuan akademis yang mumpuni. Sehingga, persiapkan segalanya dengan sebaik-baiknya supaya bisa lolos dan berbakti bagi negeri ini.
Assalamualaikum,maaf apakah yang dulu pernah merokok bisa masuk tni?
Maaf untuk pembukaan tes tahun 2021 sekitar bulan berapa dan ada berapa kali pembukaan dalam 1 tahun. Terima kasih maaf jika komentar ini melantur
Biasanya dilakukan 2 Gelombang Kak
Apakah mata minus dapat masuk tni?
Syarat pendaftarnya yaitu tidak berkacamata ya, Kak
Kalau teman saya bisa, tapi harus berhentin merokok beberapa bulan sebelum daftar. Periksa kesehatan dulu, apakah ada penyakit di dalam tubuh atau tidak. Kalau sehat bisa
Kakak bisa melakukan kontrol cek up terlebih dahulu, untuk berhenti merokok bisa di konsultasikan dengan dokter bersangkutan kak ditakutkan salah memberikan informasi
Apa benar hafidz Qur’an akan lebih mudah masuk TNI? Mudah dari segi apa nya kalau boleh tau?
Untuk informasi itu bisa klik berikut ini Kak https://sumsel.tribunnews.com/2017/06/19/perintah-jenderal-gatot-nurmantyo-jika-ada-yang-hafal-alquran-siap-siap-dicari-tni
Kakak bisa melakukan kontrol cek up terlebih dahulu, untuk berhenti merokok bisa di konsultasikan dengan dokter bersangkutan kak ditakutkan salah memberikan informasi
Assalamualaikum, maaf jika lulusan MA jurusan keagamaan apakah bisa daftar TNI?
soalnya cita-cita saya dari kecil kepengen banget jadi TNI:)
Wallaikumsalam, menurut informasi website rekrutmen TNI AD untuk jursan yang tercantum IPA dan IPS Kak
Berarti jurusan IPS bisa yah ka ?
Untuk rekrutmen tahun ini, lulusan jurusan IPS bisa mendaftar sebagai Tamtama atau Bintara. Sedangkan untuk Taruna sendiri syaratnya yaitu lulusan SMA/MA jurusan IPA. Lengkapnya bisa dibaca di artikel ini, ya.
Sma sederajat kan ma sama aj sederajat sama sma berarti bisa menurut saya gitu
Ijin bertanya kak apakah amandel bisa menggugurkan di tes kesehatan dan bagaimana cara mengatasi nya
Berdasarkan berita resmi dari TNI AD, amandel akan mempengaruhi hasil penilaian kesehatan peserta. Jika ingin mengatasinya, bisa melakukan operasi terlebih dahulu, namun jika tidak parah bisa mengikuti cara menyembuhkannya seperti di link ini.
Saya mau tanya kalau gigi ada yang patah apakah banyak mengurangi penilaian. soalnya temen saya mau daftar tapi takut nga diterima karna gigi depan patah
Saya sarankan membuat crown terlebih dahulu atau di tambal kak, karena gigi patah mempengaruhi nilai
jadi untuk perempuan jika sudah tidak virgin maka tidak bisa daftar tni?
Tidak ada informasi mengenai hal tersebut di persyaratan pendaftaran, Kak, yang jelas belum menikah dan bersedia untuk tidak menikah selama masa pendidikan
Berarti jika wanita sudah tidak virgin masih ada harapan buat menggapai cita”nya untuk menjadi seorang tni kak?
Pada informasi pendaftaran baik TNI AD, AU, maupun AL, tidak disebutkan persyaratan khusus mengenai keperawanan. Syarat yang perlu dipenuhi yaitu belum menikah dan bersedia untuk tidak menikah selama mengikuti pendidikan dan beberapa tahun setelah lulus ☺
Apakah mata yanv rabun dapt diterima?
Sy pingin jadi TNI AU
Gigi saya depan patah, ini sudah saya tambal. Harus cek luar dalem juga + tes urine
Kak maaf teman saya punya sakit mata apakah bisa masuk tni
Bisa coba konsultasikan ke dokter ya, Kak. Kalau dari persyaratannya itu tidak boleh berkacamata ????
Saya mau bertanya apakah mata yang rabun bisa diterima?
Syarat pendaftarannya yaitu tidak berkacamata ya, Kak ????
selamat malam , saya mau bertanya , saya sudah buat akun di bagian TNI AU dan sudah cetak kartu peserta . saya dari medan , dan lanud tempat saya mendaftar di pekanbaru . dan yg tertera di kartu peserta , setelah saya mencetak kartu saya harus datang ke panda tempat saya memilih . yang jadi pertanyaan buat saya , setelah saya mencetak kartu peserta saya , apakah saya di haruskan datang ke tempat langsung ?
Iya, silakan datang ke lanud tujuan untuk daftar ulang. Jangan lupa bawa persyaratan yang diminta, ya ????
Kak saran untuk gigi yang copot apakah ngurangi nilai banyak kak
Saat pemeriksaan kesehatan, kerapihan gigi merupakan satu indikator penilaian yang penting. Hal ini dilakukan karena latihan fisik saat masuk militer akan berat dan jika terdapat kerusakan tertentu pastinya akan berpengaruh. Jika ingin lolos dan tidak mengalami pengurangan nilai, lebih baik untuk melakukan perawatan gigi sesuai anjuran dari dokter terlebih dahulu.
Saya mau bertanya, saya mau masuk TNI AL tapi saya ridak bisa bilang kata “R” itu bisa gak ya kak
Cadel akan berpengaruh pada nilai saat pemeriksaan fisik dan kesehatan, ya ????
assalamualaikum wr.wb , izin bertanya apakah lulusan smk penerbangan jurusan avionics bisa mendaftar taruna aau
Bisa, karena syarat pendaftarnya yaitu SMA/MA jurusan IPA dan SMK Penerbangan Jur Airframe Powerplant dan Avionics
Assalamu’alaikum admin,
Saya ingin bertanya jika saya tidak bisa berenang apakah saya bisa masuk TNI?
Salah satu tes seleksi untuk masuk TNI yaitu kesamaptaan yang terbagi menjadi samapta A, samapta B, dan renang. Jadi, kalau memang berniat menjadi anggota TNI, memang diharuskan untuk bisa berenang, baik TNI AL, AU, maupun AD.
Apa kah bekalas luka gatel bisa mempengaruhi nilai fisik kk??
Di persyaratan penerimaan sendiri tidak disebutkan tentang bekas luka. Namun, kemungkinan akan tetap diperiksa saat tes kesehatan/fisik ????