Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA), salah satu pilihan yang diambil oleh banyak orang yaitu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Di Indonesia sendiri, tersedia dua kelompok pilihan studi bagi lulusan SMA/MA/SMK/sederajat atau Paket C yaitu program vokasi (D1, D2, D3, dan D4) serta program sarjana (S1).
Dihadapkan dengan banyak pilihan seperti disebutkan di atas, tidak jarang para lulusan SMA ini merasa kebingungan menentukan jenjang yang sesuai. Meskipun kelima pilihan tersebut terbuka bagi lulusan SMA, namun terdapat perbedaan yang cukup signifikan baik dari sisi waktu tempuh maupun ilmu yang didapat.
Yuk, perhatikan poin-poin perbedaan bagi jenjang Diploma 1, Diploma 2, Diploma 3, Diploma 4, dan Sarjana berikut ini, supaya tidak salah pilih program.
Lama Masa Studi
Program vokasi dan sarjana memiliki waktu perkuliahan yang berbeda-beda. Bagi program vokasi, lama kuliah bisa dilihat dari tingkatannya. Program D1 dilangsungkan selama 1 tahun atau 2 semester, program D2 selama 2 tahun atau 4 semester, dan program D3 selama 3 tahun atau 6 semester.
Pilihan jenjang pendidikan selanjutnya yaitu D4 dan S1 memiliki waktu pendidikan yang sama. Meskipun keduanya merupakan program yang berbeda (vokasi dan akademik), namun lama pendidikannya sama yaitu selama 4 tahun atau 8 semester.
Banyaknya SKS yang Diambil
Kredit kuliah yang dibebankan kepada mahasiswa D1, D2, D3, D4, dan S1 berbanding lurus dengan lama perkuliahan. Semakin panjang masa studi, maka SKS yang harus ditempuh juga semakin banyak.
Program D1 memiliki beban SKS paling sedikit yaitu 32 SKS. Sedangkan SKS untuk D2 sebanyak dua kali dari program D1 atau 64 SKS. Kemudian, untuk program D3, yang merupakan program favorit di sekolah vokasi, memiliki beban SKS sebanyak 112.
Sama seperti masa studinya, mahasiswa yang menempuh pendidikan D4 dan S1 harus menyelesaikan kredit kuliah yang relatif sama. Bagi D4, beban SKSnya yaitu sebesar 144 SKS, sedangkan jenjang S1 berada di antara 144 hingga 160 SKS.
Persentase Teori dan Praktik
Program vokasi dan program sarjana memiliki persentase pembelajaran teori dan praktik yang sudah diatur oleh pemerintah. Pengadaan program vokasi bertujuan untuk menghasilkan lulusan siap kerja sehingga perkuliahannya lebih banyak praktik. Hal ini berlaku bagi semua jenjang baik D1, D2, D3, maupun D4.
Berbeda dengan program vokasi, pembelajaran di jenjang sarjana memiliki persentase teori dan praktik yang berkebalikan. Di sini, mahasiswa akan lebih banyak mempelajari teori-teori dan konsep dibandingkan dengan praktik. Pembagiannya sendiri yaitu 60% teori dan 40% praktik. Meskipun persentase praktiknya tidak banyak, lulusan sarjana tetap langsung bisa terjun ke dunia kerja selepas kuliah.
Gelar yang Diperoleh
Masing-masing jenjang pendidikan baik D1, D2, D3, D4, dan S1 memiliki gelar berbeda yang akan diberikan pada lulusannya. Bagi lulusan Program D1 akan mendapat gelar Ahli Pratama atau disingkat A.P., sedangkan lulusan D2 bergelar Ahli Muda atau A.Ma. Selanjutnya, bagi yang telah menyelesaikan program studi D3, akan mendapat gelar A.Md. atau Ahli Madya.
Lulusan D4 dan S1 akan sama-sama memperoleh gelar sarjana. Perbedannya, lulusan program Diploma 4 akan mendapat gelar Sarjana Sains Terapan atau S.S.T. Sedangkan mahasiswa yang lulus dari jenjang S1 akan mendapat gelar Sarjana (S.) yang diikuti dengan gelar dari program studi yang dipilih. Misalnya, lulusan S1 Ekonomi akan mendapat gelat S.E., lulusan S1 Teknik akan mendapat gelar S.T., atau lulusan S1 Pendidikan akan bergelar S.Pd.
Bagi kamu yang ingin untuk mendapat pendidikan dengan lebih banyak praktiknya, pilihlah program-program vokasi seperti di sekolah kedinasan. Sedangkan untuk yang ingin bergelar sarjana, pilihlah program studi yang sesuai dengan keinginan baik ke PTN maupun PTS.
Leave a Reply