Kuliah Kedokteran – Kuliah kedokteran banyak menjadi cita-cita bagi mereka yang di SMA memilih jurusan IPA. Terutama yang memiliki empati tinggi dan keinginan untuk membantu sesama.
Ilmu kedokteran sendiri merupakan ilmu yang mempelajari cara kerja tubuh manusia, kesetimbangannya, faktor-faktor yang dapat mengganggu fungsi dan kesetimbangannya, serta cara mengembalikan fungsi dan kesetimbangan ke normal kembali.
Supaya bisa survive di kuliah kedokteran pun tak cukup bermodalkan keinginan untuk membantu sesama. Kamu perlu memahami konsep dari biologi, fisika, kimia, matematika, bahasa inggris, hingga berpikir sistematis.
Sudah rahasia umum kalau untuk masuk kuliah kedokteran memang tidaklah mudah. Selain karena passing grade yang tinggi, persaingannya pun sangat ketat. Jumlah pendaftar jurusan ini sangat tinggi padahal kursi yang tersedia sangat terbatas.
Proses mendapatkan gelar dr. di depan nama hingga bisa melayani pasien sungguhan juga tak semudah jurusan-jurusan lain. Simak artikel ini sampai akhir ya, untuk mengetahui tahapan kuliah kedokteran!
Pendidikan Akademik S1 Kedokteran
Seperti kuliah pada jurusan lain, setelah mengalahkan ribuan kandidat lain, kamu perlu menyelesaikan teori selama kurang lebih 7 semester. Namun bedanya, di kuliah kedokteran kamu tidak akan melalui kuliah dengan sistem SKS, melainkan sistem blok.
Blok adalah unit terkecil dalam tiap semester yang mengajarkan tentang segmen pendidikan kedokteran. Misalnya di satu blok, kamu akan fokus mempelajari satu sistem organ secara menyeluruh dari penyakit, fungsi, obat, cara pemeriksaan, hingga hasil tes lab.
Setelah menyelesaikan satu blok, kamu harus mengerjakan beberapa jenis ujian. Pertama adalah ujian OSCE, yaitu keterampilan untuk memeriksa pasien. Di depan dosen penguji kamu akan berperan sebagai dokter yang sedang mendiagnosa manekin yang seolah-olah adalah pasien.
Kemudian ada ujian tertulis yang jumlah soalnya bisa sampai 500 butir pilihan ganda. Yang terakhir adalah ujian SOCA atau ujian lisan. Kamu perlu menjelaskan berbagai konsep mulai dari tindakan, alasan, ekspektasi dari suatu kasus secara lisan.
Itu semua perlu kamu lalui di kuliah kedokteran demi mendapatkan gelar S.Ked.
Baca juga Besaran Biaya Kuliah Kedokteran di Universitas Swasta.
Pendidikan Profesi Kedokteran
Meskipun sudah memperoleh gelar S.Ked., kamu belum boleh menjadi dokter profesional. Kamu masih perlu menyelesaikan program profesi atau co-ass terlebih dulu.
Program ini memberikan kesempatan bagi calon dokter untuk praktik langsung bersama pasien sungguhan. Keterampilan menyuntik, mengambil darah, hingga menjadi asisten saat operasi diasah di sini.
Selama kurang lebih dua tahun kamu akan menjalani program ini. Beberapa calon dokter merasa beruntung dengan program ini karena bisa kontak langsung dengan pasien. Namun, beberapa ada yang merasa tersiksa karena harus jaga di rumah sakit tanpa dibayar.
Setelah melalui co-ass, kamu harus menghadapi ujian yang bernama Mini Case Examination (Mini-C-Ex). Sambil diawasi langsung oleh dosen/perceptor, kamu akan mewawancarai, memeriksa, menganalisis, dan meresepkan obat pada pasien.
Ujian Sertifikasi
Setelah memperoleh gelar S.Ked. dan menyelesaikan profesi kedokteran, kamu perlu mengikuti Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD). Ujian ini diselenggarakan oleh Kemenristekdikti dan beberapa instansi kesehatan yang lain.
Materi yang akan diuji di UKMPPD ini adalah keterampilan dan pengetahuanmu untuk menangani 400 kasus yang ada di SKDI (Standar Kompetensi Dokter Indonesia). Ujian ini terdapat dua jenis, tertulis dan praktik.
Jika sudah lulus ujian, saatnya kamu diwisuda dan mengucap sumpah dokter. Kamu pun berhak menyandang gelar dr. di depan namamu.
Magang (Internship)
Meskipun sudah memiliki gelar S.Ked. di belakang nama dan gelar dr. di depan nama, kamu masih harus melalui satu tahap ini yaitu magang untuk menuntaskan proses kuliah kedokteranmu.
Masa magang biasanya berlangsung selama satu tahun. Di sini kamu berjuang untuk mendapatkan STR (Surat Tanda Registrasi). Meski kamu masih didampingi oleh dokter yang lebih senior, tapi di sini kamu sudah berhak mendapat upah.
Pendidikan Spesialis
Pendidikan spesialis di sini bersifat opsional, artinya meski kamu hanya menyelesaikan sampai tahap magang saja sudah cukup untuk praktik sebagai dokter secara resmi. Namun, jika kamu ingin mendalami satu bidang/penyakit secara khusus, kamu bisa mengambil program spesialis. Kamu bisa memilih dari bedah, saraf, jantung, hingga forensik.
Program spesialis rata-rata berlangsung 4-6 tahun, tergantung bidang yang kamu ambil dan seberapa rajin kamu mengikuti perkuliahan.
Memang cukup panjang Proses Kuliah Kedokteran Sampai Jadi Dokter, karena menjadi dokter bukanlah pekerjaan yang sepele. Kamu masih semangat, kan, mengejar cita-citamu yang mulia ini?
Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus PTN, Kedokteran, Sekolah Kedinasan, IUP UGM, dan KKI UI. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online.
Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog indonesiacollege.co.id. Cek juga halaman kami lainnya di bimbelkedokteran.id dan indonesia-college.com – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.
Leave a Reply